SUMBAR, CARAPANDANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) terus berkomitmen menumbuhkembangkan perekonomian syariah sekaligus ekonomi yang ramah lingkungan. Hal itu ditegaskan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah Datuak Marajo, dalam gelaran Balai Gadang Annual International Conference on Islamic Economics and Sciences (Bagaicies) ke-3, Rabu (04/09/2024).
Bagacies III sendiri dihelat oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Imam Bonjol (IB) Padang di Pangeran Beach Hotel, Padang. Konferensi tersebut menghadirkan para pembicara internasional, dan juga diisi dengan agenda penandatanganan kerja sama antara UIN IB Padang dengan Universiti Islam Antarbangsa Sultan Halim Mu'adzam Shah (Unishams) Kerajaan Negeri Kedah Malaysia.
"Tentu saja konferensi ini sangat strategis untuk membahas isu dan tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumbar. Tema yang diusung kali ini, yaitu Green Economy: Current Issues and Future Challenges, sangat relevan dengan besarnya potensi ekonomi syariah di Sumbar, dan Indonesia pada umumnya," ujar Mahyeldi dalam sambutannya.
Ia menyebutkan, Pemprov Sumbar saat ini juga tengah memproses penerbitan sukuk daerah guna memacu lebih kencang aktivitas pembangunan. Green sukuk (sukuk hijau) sebagai bagian dari green economy (ekonomi hijau) merupakan salah satu wujud komitmen Pemprov dalam mengedepankan perekonomian yang berbasis syariah sekaligus ramah terhadap lingkungan.