CARAPANDANG - Korea Selatan (Korsel) menawarkan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara (Korut) terkait dengan pemulihan banjir besar di negara itu, Kamis (1/8/2024). Namun, Korea Utara tidak menanggapi tawaran tersebut.
Korea Utara belum merilis informasi mengenai jumlah korban jiwa. Dalam pertemuan darurat Politbiro di Sinjuiju pada hari Rabu, Presiden Korea Utara, Kim Jong Un meminta agar pihak yang bertanggungjawab atas pencegahan bencana alam dihukum.
Melansir dari Associated Press News, Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani hubungan antar-Korea, menyatakan bahwa mereka siap memberikan bantuan untuk mengatasi masalah banjir. Mereka juga mendesak Palang Merah Korea Utara untuk segera merespons ajakan diskusi guna menentukan jenis dan jumlah bantuan serta cara pengirimannya.
Sebelumnya, pada hari Rabu (31/7/2024), media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa hujan deras telah merendam 4.100 rumah dan 7.410 hektar lahan pertanian. Selain itu, berbagai bangunan publik, infrastruktur, jalan, dan rel kereta api di kota Sinuiju dan Uiju juga terendam.
Kim Jong Un menganggap bahwa kejadian banjir juga disebabkan anak buahnya lalai dalam melaksanakan tugas dan harus dihukum dengan tegas. Sebelumnya, Korea Utara juga pernah menolak tawaran bantuan dari Korea Selatan saat menghadapi wabah COVID-19 pada tahun 2022.