CARAPANDANG - Rasa syukur terus dipanjatkan oleh Ibu Rukmini (72) ibu kandung dari Imas (26) penyandang disabilitas fisik (cerebral palsy). Warga Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis Jawa Barat ini mendapat bantuan dari Kementerian Sosial, termasuk kursi roda adaptif.
Imas terlahir dalam keadaan sehat. Namun saat Imas baru berusia satu minggu, Imas mengalami demam tinggi dan kejang yang kemudian menyebabkan cerebral palsy. Kondisi ini menyebabkan keterbatasan fisik, terutama pada kedua tangan dan kakinya.
Dalam melakukan aktivitasnya, Imas harus dibantu oleh ibunya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rukmini hanya mengandalkan upah yang diterimanya dari membuat comro (makanan dari singkong berisi oncom) dengan upah Rp 10.000,- sehari.
“Imas sempat dibawa berobat ke dokter dan juga pengobatan tradisional. Namun karena keterbatasan biaya, Imas hanya dirawat seadanya saja di rumah,” kata Ibu Rukmini dengan nada lirih.
Mengetahui hal ini, Kementerian Sosial melalui Sentra Phalamantra Sukabumi melakukan serangkaian intervensi dengan memeriksa kondisi Imas di RSUD Ciamis. “Dari hasil pemeriksaan, Imas mengalami Celebral Palsy Dyskinetic sehingga harus melakukan fisioterapi,” ucap dr. Irma Purnamasari, dokter yang menangani Imas.