Investor sangat menantikan rilis notulen dari pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) terakhir, serta pidato yang sangat dinantikan oleh Ketua The Fed Jerome Powell di simposium ekonomi Jackson Hole.
Peristiwa-peristiwa ini diharapkan akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang rencana bank sentral untuk penyesuaian suku bunga di masa depan.
Di kesempatan sebelumnya, Powell menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) sangat mungkin terjadi pada pertemuan FOMC bulan September, meskipun ia menurunkan ekspektasi untuk pemotongan yang lebih agresif sebesar 50 bps.
Sentimen ini kemungkinan akan diperkuat oleh Presiden Bank Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, yang dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam "fireside chat" dalam waktu dekat.
Persepsi pasar tentang perubahan kebijakan The Fed yang akan datang adalah faktor kunci yang mendorong lonjakan harga emas saat ini. Meskipun pemotongan suku bunga pada bulan September dianggap sebagai kepastian, spekulasi berlimpah di kalangan analis dan investor mengenai cakupan lebih luas dari rencana bank sentral.
Awal tahun ini, "dot plot" Fed menunjukkan total tiga pemotongan suku bunga seperempat poin pada tahun 2024, tetapi revisi Juni menunjukkan pendekatan yang lebih konservatif, dengan ekspektasi hanya satu atau dua pemotongan.
Dengan DXY yang terus terpuruk, maka masyarakat cenderung memiliki dana yang cukup untuk mengoleksi emas dan membuat harga emas semakin melambung tinggi.