Laporan itu mengakui bahwa beberapa kemajuan telah dibuat dalam bidang-bidang tertentu, seperti gangguan pertumbuhan dan perkembangan (stunting) serta pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, namun belum cukup untuk membalikkan tren negatif di bidang-bidang lainnya.
Anak-anak berusaha mendapatkan bantuan makanan di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 31 Desember 2023. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Populasi yang menghadapi kelaparan terus meningkat di Afrika, dari 19,9 persen pada 2022 menjadi 20,4 persen pada tahun lalu. Untuk Asia, yang menjadi rumah bagi lebih dari separuh populasi yang menghadapi kelaparan di seluruh dunia, jumlahnya masih stabil di angka 8,1 persen. Meskipun data keseluruhan di Amerika Selatan turun dari 6,6 persen menjadi 6,2 persen, namun di Karibia angkanya naik menjadi 17,2 persen dibandingkan 16,6 persen pada 2022.
"Jika tren saat ini terus berlanjut, sekitar 582 juta orang akan mengalami kekurangan gizi kronis pada 2030, (dengan) separuh di antaranya berada di Afrika," demikian diperingatkan FAO dalam pernyataannya. "Proyeksi ini sangat mirip dengan tingkat yang tercatat pada 2015 saat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) diadopsi, menandakan stagnasi kemajuan yang mengkhawatirkan."