CARAPANDANG - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, proses pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B rute VelodoromeManggarai dikerjakan selama 36 bulan atau tiga tahun.
"Konstruksi akan dilakukan selama 36 bulan," kata Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis. Waktu pengerjaan pembangunan LRT Veledrome-Manggarai tersebut tertuang dalam kontrak yang diagendakan berlangsung pekan ini.
Saat ini, kata Syafrin dilakukan pemagaran area kerja sebagai upaya persiapan pembangunan secara matang. "Saat ini sedang dilakukan pemagaran area kerja secara bertahap, sedangkan untuk 'groundbreaking' sedang disiapkan," ujar Syafrin.
Sebelumnya, Syafrin mengatakan pembangunan fisik proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai paling lambat awal Oktober 2023 dan akan dimulai dengan peletakan batu pertama (ground breaking).
"Kami harapkan di September ini atau paling lambat awal Oktober sudah bisa 'groundbreaking'," kata Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (14/9).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan Lintas Raya Terpadu (LRT) Fase 1B rute Velodrome-Manggarai segera tuntas sehingga bisa beroperasi pada 2024.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perubahan (RAPBD-P) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023 PT Jakarta Propertindo (JakPro) mendapatkan anggaran untuk pengerjaan proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodorome-Manggarai sekitar Rp2,4 triliun.