AGAM, CARAPANDANG - Marandang merupakan salah satu bentuk kegiatan masyarakat Minangkabau secara turun temurun yaitu memasak daging dengan cara menggulai sampai kering dan hitam pekat sehingga rendang merupakan makanan khas nagari nagari di tanah Minangkabau yang tahannya bisa berbulan bulan.
Seperti yang disampaikan Wali Nagari Pasia Laweh Zul Arfin Datuak Parpatiah, Randang bagi orang Minangkabau adalah sebuah kehormatan, sangatlah hina jika ada satu keluarga dan kaum tidak dapat marandang terutama di hari baik bulan baik seperti hari raya idul Fitri , hari Raya haji dan hari adat baralek lainnya..
"Sebagai makanan khas yang telah mendunia hari ini, telah diserbu oleh konsumen sehingga melalui peran himpunan pengusaha rendang Minangkabau dibawah pendampingan kantor direktorat jenderal pembendaharaan Sumatera Barat dan pemerintah propinsi sumatera barat serta pemerintah kabupaten Agam.Sepakat menjadikan Sumatera Barat penghasil randang ekspor luar negeri maupun suplay domestik," ujar Zul Arfin.
Menurut Zul Arfin, randang kenagarian Pasia Laweh kecamatan Palupuah kabupaten Agam salah satu randang terkenal yang siap tembus pasar internasional dan domestik.
"Karena selain rasanya,dibuat oleh tangan terampil ibu ibu para Bundo Kanduang dan Puti bungsu dengan padanan rasa yang luar biasa , bumbu asli tradisional yang tumbuh dari Nagari Pasia Laweh Palupuh l yang awet ,higenis dan tanpa pupuk pestisida," ungkapnya.