CARAPANDANG - Cuaca panas ekstrem di Maroko mengakibatkan lebih dari 20 orang meninggal dunia. Beberapa laporan menunjukkan bahwa kematian tersebut terjadi dalam periode 24 jam di rumah sakit regional di Beni Mellal.

Melansir dari Morocco World News, suhu di Maroko mencapai 46 derajat Celsius di beberapa provinsi, terutama di provinsi tengah dan Selatan. Semua warga dihimbau untuk tidak keluar rumah terlalu lama dan minum cukup air agar terhindar dari dehidrasi.

Kementerian Kesehatan Maroko mengeluarkan siaran pers yang menjanjikan langkah-langkah untuk mangatasi panas ekstrem. Terkait dengan kematian warga, Kementerian belum mengonfirmasi hal tersebut.

“Kementerian Kesehatan dan Perlindungan Sosial mengumumkan bahwa mereka telah menerapkan serangkaian langkah darurat. Yakni untuk mengatasi efek kesehatan yang diakibatkan oleh gelombang panas tinggi yang saat ini melanda negara,” kata Kementerian.

Lebih lanjut, Kementerian menjelaskan bahwa tenaga medis di fasilitas kesehatan seluruh wilayah yang mengalami panas ekstrem telah diaktifkan. Warga diminta untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah risiko kesehatan akibat suhu panas yang tinggi.

Kementerian menjelaskan bahwa gejala yang mungkin timbul akibat panas ekstrem adalah demam, kulit pucat, kram di tubuh dan otot perut, mual, sakit kepala, dan penurunan berat badan. “Jika mengalami salah satu gejala tersebut, segera cari perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat,” ucap Kementerian.