Mensos mencontohkan tren penggunaan plastik ramah lingkungan. Para PM harus peka pada perubahan dan tren agar tidak tertinggal. PM diharapkan mampu membaca peluang pasar dan menarik pelanggan. Terutama jeli melihat segmen pembeli.
“Kita bisa buat dua merek atau dua produk yang mungkin hampir sama tapi ada sesuatu nilai lebih supaya bisa masuk ke kelompok menengah atas,” katanya.
Selama ini, Mensos mengamati banyak PM yang sudah puas dengan pelanggannya saat ini. Kerap kali penghasilan hanya cukup untuk makan. Untuk itu, Mensos memotivasi para PM untuk terus belajar dan tidak berpuas diri.
“Jangan lelah untuk belajar karena di situlah kemudian kita mendapatkan ilmu yang kita dapat sampai sukses,” kata Mensos.
Adapun PENA TV secara rutin hadir ditengah-tengah penerima manfaat yang ingin menjadi pengusaha dengan memberikan tayangan-tayangan edukatif mengenai kita-kita merintis usaha. Tidak hanya membagikan tips, PENA TV juga menghadirkan narasumber berkualitas yang sepak terjangnya sudah diakui di dunia usaha kecil menengah. Menariknya, para PM juga bisa mendapatkan feedback dari praktek atau kinerja penjualan langsung dari para ahli.
Selain itu, terdapat juga sesi bazaar online yang diisi oleh Sentra Kreasi Atensi (SKA) milik unit-unit pelaksana teknis. Di sini, para PM dapat mempraktekkan langsung bagaimana berjualan online. Pada sesi minggu (6/8), Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung memamerkan produk-produk dari PM yang mereka bina.