CARAPANDANG - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan proses pemetaan terhadap potensi setiap pelajar di Sekolah Rakyat berbasis asesmen bakat DNA.
"Setiap orang yang dilahirkan memiliki potensi dan jeniusnya masing-masing. Maka kurikulum di Sekolah Rakyat ini kurikulum yang disesuaikan, custom ibaratnya. Tidak ada tes akademik yang ada talent mapping," kata Gus Ipul sapaan Mensos Saifullah Yusuf di Kota Batu, Jawa Timur, Senin.
Metode pemetaan bakat tersebut salah satunya berjalan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 di Kota Batu.
Asesmen beberapa pelajar telah diketahui, seperti halnya siswi bernama Naila kelas 7C SRMP 14 Kota Batu, memiliki bakat bersikap kritis, berhati-hati, dan perhatian.
Kemudian Love Sebening Wahid dengan hasil asesmen bakat DNA-nya muda bergaul, tulus, kompetitif, problem solver, visioner, kolektor, dan personalisasi.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya bakat DNA itu akan mempermudah guru dalam mengarahkan hingga membangun pondasi keilmuan dan pola pengembangan bakat para siswa Sekolah Rakyat.
"Sehingga anak-anak Sekolah Rakyat ini bisa bekerja di bidang engineer maupun di bidang kesehatan," ucap Mensos Saifullah Yusuf.
Terkait proses belajar mengajar di SRMP 14 Kota Batu, Gus Ipul mengungkapkan semuanya berjalan dengan baik, kepala sekolah, para guru, dan wali asuh, mampu melaksanakan tugas sebagaimana ketentuan yang ada.