Sementara itu, 51 kapal diberikan kepada nelayan di empat lokasi yaitu di Sungailiat dan Belinyu untuk Kabupaten Bangka, serta Lepar Pongok dan Toboali di Kabupaten Bangka Selatan. Kapal diproduksi langsung di lokasi dengan mengikutsertakan para nelayan. Adapun total bantuan yang diserahkan senilai Rp13,2 milyar.
Di hadapan para nelayan, Mensos mewanti-wanti agar kapal tidak diperjualbelikan dan dirawat dengan baik sehingga bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Selain itu, mantan Wali Kota Surabaya ini mendorong pemerintah daerah agar bisa mendirikan koperasi khusus nelayan agar para nelayan tidak terlibat dengan pinjaman ilegal, sekaligus untuk mengontrol harga ikan.
“Koperasi ini bisa digerakkan memang simpan pinjam. Ke depan bisa mengatur supaya tidak ada orang luar yang ngatur harga itu kecuali koperasi itu. Kalau disepakati bersama maka harga itu bisa dikontrol sehingga mereka bisa stabil hidupnya,” ujar Mensos.
Salah satu penerima kapal, Firdaus, mengatakan tidak menyangka bisa mendapatkan kapal 5GT. Ia mengira akan mendapatkan kapal kecil namun ternyata yang diserahkan adalah kapal dengan kapasitas 2 ton. “Kami tidak menyangka dapat kayak gini kapalnya, kami nyangka perahu kecil. Ini lebih besar dan bagus,” katanya.
Pendapatan Meningkat
Warga Desa Rias Kecamatan Tuboali Kabupaten Bangka ini dulunya bekerja sebagai ABK di kapal milik orang lain. Kerena berbagi dengan pemilik kapal, ia hanya bisa mendapatkan uang Rp100 ribu saat melaut.