CARAPANDANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak akademisi untuk turut serta bersinergi menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, dan setara antara perempuan dan laki-laki. Hal ini merupakan salah satu upaya mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.
“Sumber daya yang paling berharga bagi suatu bangsa bukanlah tambang atau minyak bumi, tetapi sumber daya manusia yang berkualitas. Investasi terpenting bagi kita semua adalah memberikan pendampingan atas pendidikan kepada anak-anak yang merupakan generasi penerus kita ke depan,” kata Menteri PPPA, pada Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun ke-71 Yayasan Dwijendra, di Denpasar, Minggu (28/1).
Menteri PPPA mengatakan, dalam masa kepemimpinannya, Kemen PPPA telah melakukan berbagai upaya terkait isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan 5 (lima) arahan Presiden Republik Indonesia (RI), Menteri PPPA pun mengakui pentingnya peran masyarakat, termasuk akademisi dalam menuntaskan 5 (lima) arahan Presiden RI tersebut.
“Seluruh pihak harus hadir mewujudkan mimpi perempuan dan anak Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan berkomitmen Yayasan Dwijendra di usia ke-71 untuk menjaga alam, masyarakat, dan budaya, khususnya di Bali,” imbuh Menteri PPPA.