CARAPANDANG - Pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bermakna lebih luas dari sekadar pernyataan lisan dukungan terhadap pemerintahan mendatang.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa dukungan partainya kepada pemerintahan Prabowo-Gibran tak bersyarat. Dia pun menepis bahwa PKB telah melakukan pembahasan terkait pembagian kursi menteri dengan Prabowo.
"Tidak ada, tidak ada pembahasan bagi-bagi kursi menteri, dan dari dulu PKB setiap koalisi juga tidak pernah membahas syarat dan bagi-bagi kursi, demikian juga Pak Prabowo ketika ke PKB enggak ada," ucapnya, Jumat (26/4/2024).
Jazilul menyebut pertemuan Prabowo dengan Muhaimin hanya untuk menyatukan pemikiran terkait kondisi bangsa. "Jadi hanya menyamakan kira-kira tantangannya ini kita harus bersama-sama menghadapinya kondisi ekonomi yang berat, kondisi perubahan global yang berat," ucapnya.
Menurut dia, penyusunan komposisi kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang juga merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih.
"PKB berpikir secara konstitusi saja, bahwa setelah Pak Prabowo dilantik memiliki hak preogratif untuk mengangkat menterinya, dan PKB akan menghormati hal itu untuk digunakan oleh Pak Prabowo sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Seperti yang disampaikan Pak Prabowo, bukan untuk partai, tapi untuk rakyat," katanya.