Minyak dan emas jatuh karena pengetatan bank sentral mengancam prospek global, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.
Persediaan minyak mentah komersial AS turun 3,8 juta barel minggu ke minggu dalam pekan yang berakhir 16 Juni, lebih besar dari ekspektasi pasar, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS pada Kamis (22/6/2023).
Sementara itu, persediaan bensin dan bahan bakar sulingan AS meningkat masing-masing sebesar 0,5 juta barel dan 0,4 juta barel dari minggu sebelumnya.
"Mengingat penurunan persediaan minyak mentah dan peningkatan persediaan produk kilang yang sangat moderat, saya mengira kami akan mendapat respons yang lebih baik dari pasar, tetapi pasar minyak mentah dan produk kilang hanya terbebani oleh suku bunga yang lebih tinggi," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston, dikutip dari Xinhua.
Investor sekarang menunggu data aktivitas pabrik China yang akan dirilis minggu depan, yang dapat menunjukkan kekuatan ekonomi konsumen minyak terbesar di dunia itu. dilansir antaranews.com