Beranda Ekonomi Minyak Naik 1,8 Persen Efek Menegangnya Rusia dan Ukraina

Minyak Naik 1,8 Persen Efek Menegangnya Rusia dan Ukraina

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat 1,43 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi ditutup pada 81,07 dolar AS per barel

0
istimewa

CARAPANDANG - Harga minyak naik hampir dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut, didukung oleh meningkatnya bukti kekurangan pasokan dalam beberapa bulan mendatang dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang selanjutnya dapat menekan pasokan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat 1,43 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi ditutup pada 81,07 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 1,42 dolar AS atau 1,9 persen, menjadi menetap pada 77,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, tertinggi sejak 25 April. WTI naik hampir 2,0 persen dalam seminggu.

"Pasar minyak mulai perlahan memperhitungkan krisis pasokan yang membayangi," kata analis Price Futures Group, Phil Flynn.

"Pasokan global mulai mengetat dan itu bisa meningkat secara dramatis dalam beberapa minggu mendatang. Meningkatnya risiko perang juga bisa berdampak pada harga," kata Flynn, dikutip dari Reuters.

Rusia menyerang fasilitas ekspor makanan Ukraina untuk hari keempat berturut-turut pada Jumat (21/7/2023) dan melakukan penyitaan kapal di Laut Hitam, dalam peningkatan ketegangan di wilayah tersebut sejak penarikan Moskow minggu ini dari perjanjian koridor laut aman yang ditengahi PBB.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here