Sementara itu, Giovanni Staunovo dari UBS mengatakan, pemangkasan produksi tersebut dapat diperpanjang hingga kuartal pertama 2024 karena permintaan minyak yang melemah secara musiman pada awal tiap tahunnya, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung, serta tujuan produsen dan OPEC+ untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak.
Harga minyak menguat setelah sempat turun sekitar 6 persen pada pekan lalu karena kekhawatiran pasokan yang didorong oleh ketegangan di Timur Tengah mereda.
Para pemimpin badan PBB menuntut gencatan senjata kemanusiaan pada Senin (6/11) atas perang di Gaza yang telah terjadi hampir sebulan. Otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel kini melebihi 10.000 orang.
Kenaikan harga minyak pada Senin (6/11) mungkin dibatasi oleh berkurangnya produksi minyak mentah di kilang-kilang China.
Produksi kilang berkurang dari rekor tertingginya pada kuartal ketiga karena terkikisnya margin keuntungan dan kelangkaan kuota ekspor hingga akhir tahun, kata para pedagang dan konsultan industri kepada Reuters.
"Reaksi terhadap keputusan Saudi dan Rusia pada akhir pekan untuk memperpanjang pemangkasan produksi dan ekspor sepanjang Desember, sampai batas tertentu, diimbangi oleh antisipasi penurunan produksi kilang China pada bulan ini," kata analis PVM Tamas Varga.