Kasus SVB dengan cepat membuat bursa AS Wall Street rontok dan menimbulkan kepanikan. Emas adalah aset aman yang dicari saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Dengan apa yang terjadi pada SVB maka tidak heran harga emas makin melambung. Kabar buruk kedua datang dari meningkatnya angka pengangguran di AS. AS mengumumkan jika jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir per 4 Maret 2023 mencapai 211.000 orang.Jumlah tersebut naik 21.000 dibandingkan pekan sebelumnya.
Departemen Tenaga Kerja pada Jumat malam (10/3/2023) juga mengumumkan angka pengangguran AS mencapai 3,6% pada Februari 2023.
Angka tersebut naik dibandingkan 3,4% pada Januari dan di atas ekspektasi pasar di kisaran 3,4%.
Dua kabar buruk tersebut membuat pelaku pasar optimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.
Chairman The Fed Jerome Powell pada pekan lalu memang menegaskan jika The Fed akan tetap hawkish. Namun, dengan perkembangan terbaru, The Fed diperkirakan tidak sehawkish sebelumnya.
Dua kabar buruk juga membuat dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS ambruk ke level terendahnya sejak awal Februari 2023.
Kondisi yang sangat menguntungkan bagi emas.
"Ada banyak kejutan pada akhir pekan lalu dan ini menguntungkan emas. Permintaan emas naik kembali," tutur analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Reuters.