Dia menekankan perlunya memperkuat dan berkomitmen kembali pada pelucutan senjata nuklir serta rezim nonproliferasi yang dibangun selama beberapa dekade, yang menurutnya mencakup Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons), Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir (Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons), dan Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty).
Guterres menyerukan dialog, diplomasi, serta negosiasi untuk meredakan ketegangan dan mengakhiri ancaman nuklir. Dialog ini harus mencakup semua kategori senjata nuklir, dan harus mengatasi meningkatnya interaksi antara senjata strategis dan konvensional, serta perhubungan antara senjata nuklir dan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
Manusia harus selalu yang memegang kendali, dan bertanggung jawab atas, setiap keputusan untuk menggunakan senjata nuklir, jelas dia.
"Dunia sudah terlalu lama berada di bawah bayang-bayang senjata nuklir. Mari kita menjauh dari ambang bencana. Mari kita wujudkan era baru perdamaian bagi semua orang. Mari kita buat sejarah dengan membuat senjata nuklir menjadi bagian dari sejarah," demikian Guterres.