CARAPANDANG - Pemerintah Delhi berencana melarang pendaftaran baru kendaraan roda dua berbahan bakar bensin dan diesel mulai Agustus 2026. Langkah ini merupakan bagian dari Kebijakan Kendaraan Listrik (EV) 2.0, dikutip dari Times of India, Jumat (21/3/2025).
Kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat peralihan ke mobilitas ramah lingkungan. Jika diterapkan, hanya kendaraan roda dua listrik yang dapat didaftarkan di ibu kota India setelah batas waktu tersebut.
Selain itu, kebijakan ini juga mengusulkan agar setiap rumah tangga memiliki setidaknya satu kendaraan listrik sebagai mobil ketiga. Tidak hanya kendaraan roda dua, pemerintah juga berencana menghentikan pendaftaran kendaraan roda tiga berbahan bakar fosil mulai Agustus 2024.
Langkah tersebut bertujuan untuk mendorong peralihan penuh ke becak listrik atau e-rickshaw. Kendaraan roda tiga berbahan bakar CNG yang berusia lebih dari 10 tahun diwajibkan untuk dikonversi menjadi listrik atau diganti dengan EV.
Untuk mendukung kebijakan ini, pemerintah Delhi akan memperluas infrastruktur pengisian daya EV. Pemerintah Delhi akan menambah lebih banyak titik pengisian daya publik di seluruh kota.
Regulasi baru juga akan mewajibkan gedung baru dan ruang publik menyediakan fasilitas pengisian kendaraan listrik. Dengan upaya ini, Delhi menargetkan 95 persen kendaraan listrik pada tahun 2027, menjadikannya salah satu kota dengan transisi EV paling agresif di India.
