CARAPANDANG.COM - Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin telah membubarkan parlemen negara itu pada Selasa (6/8/2024). Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus ditunjuk sebagai penasihat utama pemerintahan sementara Bangladesh
Pebubaran parlemen dilakukan setelah ultimatum yang dikeluarkan oleh koordinator protes mahasiswa yang memaksa pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina. Kantor presiden juga mengumumkan bahwa mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi, Begum Khaleda Zia, telah resmi dibebaskan dari penjara dan diberikan pengampunan penuh oleh presiden.
Kepala angkatan bersenjata, Jenderal Waker-Uz-Zaman, pada Senin mengatakan bahwa militer akan membentuk pemerintahan sementara setelah kepergian Hasina. Kemudian pada Selasa malam, delegasi mahasiswa berjumlah 13 orang bersama dua profesor dari Universitas Dhaka pergi ke kediaman Shahabuddin untuk bertemu dengan Zaman dan para pemimpin militer lainnya.
Setelah hampir dua jam diskusi, Nahid Islam, salah satu pemimpin mahasiswa, mengatakan kepada para wartawan bahwa telah ada kesepakatan antara semua pihak bahwa peraih Nobel Muhammad Yunus akan menjadi penasihat utama pemerintahan sementara dan pembicaraan akan berlanjut.
Yunus (84) dan Grameen Bank-nya, sebuah organisasi mikro kredit, memenangkan Nobel Perdamaian 2006 karena kerjanya dalam mengangkat jutaan orang dari kemiskinan dengan memberikan pinjaman kecil di bawah US$100 kepada masyarakat miskin pedesaan di Bangladesh.