Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau telah merilis pembaruan informasi cuaca untuk berbagai wilayah di Sumbar. Dalam penjelasannya, BMKG menyebut keberadaan Bibit Siklon Tropis 95B di Selat Malaka bagian timur perairan Aceh memicu pola pertemuan arus angin di wilayah Sumbar. Kondisi ini diperkuat oleh Indian Ocean Dipole (IOD) bernilai negatif yang meningkatkan suplai uap air serta kelambapan udara.
Gabungan faktor tersebut menciptakan atmosfer yang labil, memicu pertumbuhan awan hujan tebal dan luas, serta menyebabkan hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang yang terjadi dalam sepekan terakhir.
BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi hingga 29 November 2025, terutama berupa hujan lebat hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang. Wilayah yang diprediksi akan terdampak, di antaranya Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Pasaman, Pesisir Selatan, serta Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, dan Kota Padang. (adpsb/bud)