Meskipun tidak ada tindakan operasi yang dapat dilakukan karena jaringan parut sudah terbentuk, untuk saat ini dokter memberikan obat tetes mata untuk mengurangi keluhan seperti mata terasa mengganjal dan kering, serta menyarankan Surahman untuk menjaga imunitas tubuhnya.
Dukungan psikososial juga diberikan agar Surahman tetap semangat, sementara bantuan ATENSI berupa kebutuhan dasar, nutrisi, dan kebersihan diri turut disediakan. Pada 18 Maret 2024, Surahman menjalani operasi katarak setelah pemeriksaan di poli mata Kirana RSCM. Pada 30 Maret 2024, diberikan bantuan kewirausahaan dengan jualan martabak telur dan perlengkapan sekolah untuk anak pertama Surahman.
“Terima kasih kepada Kementerian Sosial karena sudah membantu kami untuk bangkit kembali berjuang dan semangat bagi saya dan keluarga untuk menghadapi situasi ini,” ucap Surahman haru. dilansir kemensos.go.id