Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menekankan pentingnya konsistensi dalam demokrasi. Maka itu, Adi mendorong agar pihak yang menang membentuk pemerintahan, sedangkan yang kalah seharusnya berada di luar kekuasaan sebagai oposisi.
“Kalau yang kalah pun diajak masuk kabinet, untuk apa ada pemilu? Lama-lama jadi seperti arisan saja. 5 tahun ke depan siapa yang jadi presiden, lalu siapa yang kalah ikut bergabung," tegasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai NasDem mengungkapkan alasan partainya tidak bergabung dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto karena tahu diri tidak ikut berjuang dalam Pemilu.
"Tadi sudah saya katakan kenapa kita tidak ada di dalam kabinet Bapak Prabowo, kita itu tahu diri, kita punya budaya malu," kata Paloh di kantor DPW Partai NasDem Bali, Kamis, 3 April 2025.
Paloh bercerita NasDem tak meminta, tapi ditawari masuk kabinet Prabowo. Tawaran tersebut ditolak lantaran NasDem tak memperjuangkan Prabowo pada Pilpres 2024.