Tantangan serupa juga dihadapi oleh raksasa otomotif yang berkantor pusat di Amsterdam, Stellantis. Perusahaan itu melaporkan hasil penjualan yang mengecewakan pekan ini, dengan pendapatan kuartal pertamanya turun 14 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 35,8 miliar euro (1 euro = Rp18.976) atau 40,46 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.679).
Perusahaan tersebut telah menangguhkan pedoman keuangannya untuk 2025, dengan alasan ketidakpastian seputar tarif. Stellantis mengatakan pihaknya "berinteraksi secara intens dengan para pembuat kebijakan mengenai kebijakan tarif sembari bertindak untuk meredam dampak."