"Hari ini kami melakukan penandatanganan pelaksanaan pemasangan listrik yang programnya adalah Bantuan Pasang Baru Listrik kepada masyarakat kurang mampu. Ini merupakan kerjasama antara pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dan PLN dan Kami sudah survei masing-masing lokasi 21 kota / kabupaten di Provinsi Maluku dan Malut, untuk pendataan juga sudah dilakukan," ujar Awat.
Ia mengatakan, semua data sudah lengkap dan diharapkan dalam waktu dekat dapat direalisasikan secara bertahap, agar masyarakat segera menikmati listrik PLN.
"Mudah-mudahan 3.500 pelanggan yang masuk dalam program ini, akan kita wujudkan secara bertahap yang rencananya pada 31 Oktober realisasi akan mencapai 100 persen," katanya.
Dia berharap melalui program BPBL ini, kualitas hidup masyarakat di Maluku dan Maluku Utara menjadi meningkat.
Warga yang sebelumnya belum memiliki akses listrik dengan adanya listrik masyarakat akan mendapatkan akses ke penerangan alat elektronik dan fasilitas lainnya yang memerlukan listrik sehingga meningkatkan kenyamanan, produksi dan kesempatan untuk memanfaatkan teknologi modern.
Selain itu, dengan adanya akses listrik diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat, dapat membuka usaha baru, meningkatkan produktivitas atau menciptakan lapangan kerja baru yang akan membantu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.