Macron telah bersumpah bahwa Prancis "tidak akan meninggalkan anak-anaknya" di Gaza dan menyatakan harapan bahwa mediasi Qatar dapat membantu membebaskan sandera.
Kunjungan Macron juga akan mendapat tanggapan khusus di dalam negeri, di mana sebagian besar komunitas Muslim dan Yahudi di Prancis berada dalam kegelisahan menyusul pembunuhan seorang guru oleh seorang militan Islam yang kejadian itu dikaitkan dengan peristiwa konflik di Gaza oleh para pejabat Prancis.
Pemimpin Perancis harus mengambil tindakan sangat berhati-hati selama kunjungannya di wilayah tersebut, karena konflik Israel-Palestina sering memicu ketegangan di dalam negeri dan oposisi Perancis yang terpecah-belah siap untuk menerkam segala bentuk kecerobohan.