CARAPANDANG - Presiden Prabowo Subianto mengkritisi sejumlah pihak di dalam pemerintahannya yang dinilai bergerak lamban dalam merespons berbagai masalah. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (15/12/2025).
Menurut Prabowo, kelambanan tersebut disebabkan oleh sikap berlebihan dalam menjunjung aturan yang ada.
"Di sana-sini masih juga ada pihak-pihak dari pemerintah kita sendiri yang kurang cepat bergerak, terlalu banyak menghamba kepada peraturan," ujar Prabowo seperti dikutip Kumparan.
Presiden menegaskan bahwa aturan dibuat oleh manusia, sehingga harus berani direvisi jika dinilai merugikan negara dan masyarakat.
"Kalau peraturan apa pun, peraturan menteri apalagi yang di bawah itu, Perpres sekalipun, Undang-Undang sekalipun yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, kita tidak boleh ragu-ragu," tegas Prabowo.
Sebagai contoh terobosan, Prabowo menyebut kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkannya. Kebijakan ini disebutkan membawa dampak positif, khususnya dalam memperkuat kapasitas penanganan bencana, seperti yang terjadi di Sumatera.
"Dengan adanya efisiensi, sisa anggaran yang ada bisa dimanfaatkan lebih baik sehingga memperkuat penanganan bencana," jelasnya.
"Contohnya, kalau di awal pemerintah kita, di awal bulan-bulan pertama, kita tidak melakukan efisiensi penghematan besar-besaran, kita sekarang tidak akan sekuat ini," tambah Presiden.