CARAPANDANG.COM - Ukraina mengalami salah satu serangan paling mematikan selama perang setelah serangan rudal Rusia menghantam kota Poltava di Ukraina tengah, menargetkan sebuah institut pelatihan militer dan rumah sakit terdekat. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 51 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Dilansir The Guardian, Rabu (4/9/2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pidato video mengatakan bahwa, berdasarkan informasi awal, dua rudal balistik telah "sebagian menghancurkan" salah satu bangunan Institut Militer Poltava, meninggalkan korban di bawah reruntuhan.
Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska menyebut serangan itu sebagai "tragedi yang mengejutkan bagi seluruh Ukraina" dalam sebuah unggahan di media sosial X.
"Musuh menyerang lembaga pendidikan dan rumah sakit," tulisnya. Beberapa orang meninggalkan pesan khawatir di laman Facebook institut tersebut, mencari informasi tentang orang yang mereka cintai.
Zelensky menegaskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan ini, tetapi dia telah memerintahkan "penyelidikan penuh dan cepat atas semua keadaan yang terjadi."
Serangan ini memicu kemarahan di media sosial Ukraina setelah laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan upacara militer di luar ruangan, atau roll call, dengan banyak yang menyalahkan pejabat yang memungkinkan acara tersebut berlangsung meskipun ada ancaman serangan Rusia.