Insiden itu menjadi serangan roket pertama sejak gencatan senjata antara Lebanon dan Israel mulai berlaku hampir empat bulan lalu.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Metula.
Gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan di Lebanon sejak November lalu, mengakhiri berbulan-bulan pertempuran lintas batas antara Israel dan kelompok Hizbullah yang sempat meningkat menjadi konflik berskala besar pada September.
Otoritas Lebanon melaporkan hampir 1.100 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, termasuk serangan yang menyebabkan sedikitnya 85 orang tewas dan lebih dari 280 lainnya terluka.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menarik seluruh pasukannya dari Lebanon selatan pada 26 Januari.
Namun, tenggat waktu diperpanjang hingga 18 Februari setelah Israel menolak untuk mematuhi perjanjian tersebut. Hingga kini, Israel masih mempertahankan kehadiran pasukan militer mereka di lima pos perbatasan.