CARAPANDANG - Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini. Pada akhir pekan kemarin, rupiah turun 0,40 persen (62,50 poin) ke posisi Rp15.646 per dolar AS.
"Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS. Pelemahan dipicu oleh memanasnya situasi di Timur Tengah," kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Senin (28/10/2024).
Serangan Israel ke Iran dan Lebanon, membuat situasi di Timur Tengah bergolak. "Hal ini mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman, diantaranya dolar AS," ucap Ariston.
Pagi ini, tambahnya, indeks dolar AS naik lagi ke kisaran 104,4-an. Sehingga rupiah pagi ini dibuka melemah ke posisi Rp15.730 per dolar AS.
"Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat lebih kecil, karena kondisi ekonomi AS yang masih solid. Hal ini juga membantu penguatan dolar AS," kata Ariston.
Pelaku pasar juga mengantisipasi kemenangan Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung pekan depan. Kepemimpinan Trump sebelumnya yang menimbulkan perang dagang dengan negara lain juga mendorong penguatan dolar AS.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.700-15.730. Sementara potensi support di sekitar Rp15.600 per dolar AS," ujar Ariston menutup analisisnya.