Pada Minggu, Zelensky bertemu dengan Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio di Roma, di sela-sela acara pelantikan Paus Leo yang baru.
"Pertemuan berlangsung baik," kata Zelensky dalam unggahan media sosial, disertai foto-foto bersama delegasi AS di meja bundar.
"Saya menegaskan kembali bahwa Ukraina siap untuk terlibat dalam diplomasi nyata dan menekankan pentingnya gencatan senjata penuh dan tanpa syarat secepat mungkin."
Pertemuan berlangsung selama sekitar 40 menit, menurut laporan media Ukraina.
Pada Jumat sebelumnya, Ukraina dan Rusia menggelar pembicaraan langsung pertama dalam lebih dari 3 tahun di bawah tekanan kuat dari Presiden Trump untuk mencapai kesepakatan damai.
Kedua pihak sepakat untuk menukar masing-masing 1.000 tahanan, namun gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata, setelah Moskow menyampaikan syarat-syarat yang disebut perwakilan Ukraina sebagai "tidak bisa diterima."
Rusia bersikeras bahwa penghentian perang hanya dapat terjadi jika Ukraina menyetujui penghentian pasokan senjata dari Barat, penyerahan wilayah, dan status netral dan perlucutan senjata.
Zelensky dan para pejabat Ukraina mengatakan syarat itu sama dengan penyerahan total dan akan membuat negara mereka tak berdaya.