CARAPANDANG – Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mendesak Thailand dan Kamboja agar mematuhi gencatan senjata. Bangkok dan Phnom Penh juga diimbau untuk menempatkan perdamaian sebagai prioritas.
Tanpa menyebut langsung nama-nama pihak yang berseteru, Kao menegaskan, seluruh anggota ASEAN berkewajiban menjunjung prinsip Piagam ASEAN dan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama (TAC).
“Dasar ini mendorong kita untuk menjunjung tinggi penyelesaian sengketa secara damai, memperkuat kerja sama, dan memastikan perdamaian dan stabilitas terwujud di wilayah kita,” ujar Kao saat menyambut Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Seperti dilansir Republika, Kao menilai eskalasi konflik yang kembali merebak di perbatasan Thailand dan Kamboja kini menjadi perhatian luas, baik bagi kawasan Asia Tenggara maupun dunia global. Situasi tersebut mendorong ASEAN dan para pemimpin dunia untuk mendesak kedua negara agar menghentikan perang.
Terlebih lagi, konflik yang terjadi berdampak langsung pada masyarakat sipil yang tinggal di kedua sisi perbatasan. Sebagai sama-sama negara anggota ASEAN, tegas Kao, Kamboja dan Thailand seyogianya memilih berdamai.
“Sampai mitra eksternal kita, termasuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, turut mendorong gencatan senjata, de-eskalasi ketegangan, dan kembalinya pendekatan dialog dan diplomasi,” kata Kao.