CARAPANDANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyerukan komitmen nasional untuk nol toleransi terhadap kekerasan seksual dan diskriminasi pada puncak peringatan Hari Ibu ke-97 di Jakarta, Senin (22/12/2025).
“Di momen Hari Ibu ke-97 ini saya menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari keluarga hingga parlemen, untuk menjadikan nol toleransi terhadap kekerasan seksual dan diskriminasi sebagai komitmen nasional,” tegas Arifah Fauzi seperti dikutip Antaranews.
Seruan ini, menurutnya, penting mengingat masih tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu bagi bangsa Indonesia memiliki makna yang lebih mendalam daripada sekadar ucapan terima kasih kepada ibu.
“Lebih dari itu, peringatan Hari Ibu bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan,” ujarnya.
Menteri Arifah menjelaskan bahwa Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember merupakan upaya mengenang dan menghargai perjuangan para pejuang perempuan Indonesia dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
Peringatan ini berbeda dengan di negara lain karena identik dengan tonggak gerakan perempuan Indonesia untuk berkontribusi aktif memajukan bangsa.