CARAPANDANG - Hubungan antara India dan Bangladesh dilaporkan masih tegang pasca dugaan penggulingan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina. Kehadiran Hasina di India menambah kerumitan dalam hubungan kedua negara.
Pemimpin sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, telah meminta India untuk menghalangi Hasina dari membuat pernyataan politik selama ia berada di Delhi. Yunus juga menyebut hubungan bilateral kedua negara sebagai "rendah", menurut laporan BBC News pada hari Sabtu, 14 September 2024.
Hasina, yang dikenal pro-India, sebelumnya memelihara hubungan erat dengan India, menyelesaikan perselisihan perbatasan, dan menumpas kelompok pemberontak yang anti-India. Namun, situasi menjadi tegang setelah kedatangan Hasina di India tanpa kepastian mengenai durasi tinggalnya.
Yunus menegaskan bahwa India harus memastikan Hasina tetap diam jika ingin dia tetap berada di sana. India belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan Yunus, namun dikabarkan bahwa pejabat India merasa terganggu.
Diplomasi terbuka Yunus telah mengejutkan beberapa diplomat India, yang merekomendasikan diskusi pribadi daripada melalui media untuk menangani isu bilateral.
Meski telah terjadi dialog antara Perdana Menteri India Narendra Modi dan Yunus, pertemuan tingkat menteri belum juga terlaksana. India, pada umumnya, mengizinkan Hasina untuk tinggal hingga ada negara lain yang bersedia menerimanya.