"Tarif-tarif ini membahayakan upaya-upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan dapat secara signifikan menunda transisi ke sumber-sumber energi terbarukan," kata pakar Kamboja Kin Phea.
"Para importir AS pada akhirnya akan membebankan biaya tersebut kepada para pengecer dan konsumen," kata Joseph Matthews, seorang profesor senior. "Pada akhirnya, masyarakat biasa dan pembayar pajak akan menderita."
CARAPANDANG.COM, PHNOM PENH, 3 Desember (Xinhua) -- Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif pada impor panel surya dari empat negara Asia Tenggara akan menghambat upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan berdampak negatif pada konsumen Amerika, demikian disampaikan para pakar Kamboja.
Kin Phea, direktur jenderal Institut Hubungan Internasional Kamboja, sebuah wadah pemikir di bawah naungan Akademi Kerajaan Kamboja (Royal Academy of Cambodia), menggambarkan langkah tersebut sebagai manifestasi dari pendekatan menang-kalah (zero-sum).
"Tarif-tarif ini membahayakan upaya-upaya global untuk memerangi perubahan iklim dan dapat secara signifikan menunda transisi ke sumber-sumber energi terbarukan," katanya kepada Xinhua.
"Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh para pengekspor Asia Tenggara, tetapi juga berdampak buruk pada konsumen dan bisnis AS yang bergantung pada teknologi tenaga surya yang terjangkau," tambahnya.