Beranda Internasional Tarif Impor Panel Surya yang Diterapkan AS Hambat Aksi Perangi Perubahan Iklim

Tarif Impor Panel Surya yang Diterapkan AS Hambat Aksi Perangi Perubahan Iklim

Foto yang diabadikan pada 6 Januari 2017 ini menunjukkan bengkel kerja di pabrik sel surya milik Trina Solar di Provinsi Bac Giang, Vietnam. (Xinhua/Le Yanna)

0
Xinhua

Phea mengatakan bahwa pengenaan tarif ini memiliki konsekuensi yang kontraproduktif, merenggangkan hubungan internasional, merusak stabilitas ekonomi dalam negeri, serta menghambat kemajuan untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan.

"Kebijakan ini mencerminkan kesalahpahaman yang mendalam tentang keterkaitan pasar global dan tanggung jawab lingkungan bersama," katanya.

Joseph Matthews, seorang profesor senior di Universitas Internasional BELTEI di Phnom Penh, mengatakan bahwa tarif-tarif tersebut gagal melindungi produsen AS sekaligus membebani konsumen.

"Para importir AS pada akhirnya akan membebankan biaya tersebut kepada para pengecer dan konsumen," katanya. "Pada akhirnya, masyarakat biasa dan pembayar pajak akan menderita."

Thong Mengdavid, seorang dosen di Institut Kajian Internasional dan Kebijakan Publik di Royal University of Phnom Penh (RUPP), mengatakan bahwa langkah ini merupakan pedang bermata dua bagi AS.

"Tarif-tarif ini akan menyebabkan biaya panel surya yang lebih tinggi di AS, dan hal ini, pada gilirannya, dapat memperlambat adopsi energi surya dan meningkatkan biaya untuk konsumen dan bisnis yang berinvestasi dalam proyek-proyek energi terbarukan," katanya.

Departemen Perdagangan AS pada Jumat (29/11) mengumumkan putaran tarif baru untuk impor panel surya dari empat negara Asia Tenggara, yaitu Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, dengan bea masuk dumping awal berkisar antara 21,31 persen hingga 271,28 persen.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here