WUHAN, 16 April (Xinhua) -- Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun di China yang menderita gagal jantung stadium akhir menjadi pasien termuda di dunia yang menjalani pemasangan alat bantu biventrikular (biventricular assist device/BiVAD) dengan suspensi magnetis, jantung artifisial paling kecil dan paling ringan yang ada di pasaran.
Operasi tersebut, yang dilakukan pada bulan ini di Rumah Sakit Persatuan (Union Hospital) yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Tongji Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, China tengah, menandai terobosan yang dapat mengubah pengobatan penyakit jantung pada anak secara global, demikian disampaikan oleh para dokter pada Selasa (15/4).
Anak laki-laki yang menggunakan nama samaran Junjun itu menerima jantung baru yang bobotnya hanya 45 gram dan berdiameter 2,9 cm.
Dia didiagnosis menderita kardiomiopati dilatasi (dilated cardiomyopathy) pada Mei 2024 dan setelahnya mengalami syok kardiogenik (cardiogenic shock) yang parah. Karena kesulitan menemukan donor jantung yang cocok dengan golongan darah O anak laki-laki tersebut, tim dokter pun beralih ke jantung artifisial buatan dalam negeri.
Tim yang dipimpin oleh ahli bedah jantung Dong Nianguo melakukan operasi pencangkokan selama lima jam. Junjun mulai dapat bernapas sendiri keesokan harinya, dan fungsi jantungnya terus meningkat, kata tim dokter.