CARAPANDANG - Para tim medis mengaku, tantangan terbesar dalam memberikan pertolongan warga terdampak bencana adalah cuaca ekstrem. Karena, cuaca ekstrem tersebut berpotensi memicu bencana longsor.
Pernyataan tegas ini, diungkapkan oleh petugas kesehatan Puskesmas Simangumban, Riris Aprilia Pasaribu. Ia mengatakan, banyak tim medis dilanda rasa cemas dan khawatir terjadi longsor susulan.
"Kalau hambatan takut cuaca ekstrem. Kalau hujan dan longsor susulan itu yang kita takutkan," kata Riris dilansir dari RRI.CO.ID, Tapanuli Utara, Sumut, Minggu (14/12/2025).
Riris bercerita, rekannya pernah terjebak bencana longsor. Meski dilanda kecemasan, pihaknya tetap melanjutkan tugas setelah material longsor dibersihkan.
"Hari pertama longsor susulan karena hujan deras. Ada yang terjebak dan menunggu longsor dibersihkan, baru bisa lewat," ucap Riris.
Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat mengaku, telah mengerahkan tiga puskesmas untuk menangani warga terdampak bencana. Masing-masing puskesmas, mengirim lima tenaga kesehatan untuk mendatangi posko dan menangani korban.
Tenaga medis yang dikerahkan adalah dokter gigi, dokter umum, bidan dan perawat. Tim membawa peralatan medis lengkap dan berkeliling dusun untuk menangani warga.
Keberadaan tim medis ini, dimanfaatkan penuh oleh warga terdampak bencana untuk berobat. Charles, seorang warga terdampak bencana mengeluhkan sakit gigi.