Dari jumlah tersebut, sektor pariwisata menyumbang hampir Rp70 triliun atau 2,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yang berperan penting mendorong pertumbuhan sektor perjalanan dan pariwisata pascapandemi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Caesar mengatakan, kontribusi signifikan yang dihasilkan efek riak (ripple effect) digitalisasi pariwisata, tidak hanya menyangkut pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga lapangan pekerjaan dan sektor terkait lainnya.
“Kami berinisiatif membawa hasil studi ini sebagai bahan diskusi untuk memperkuat kolaborasi dengan para akademisi serta dinas pariwisata daerah, agar praktisi pariwisata serta UMKM dapat menggali lebih dalam peluang peningkatan kualitas serta pertumbuhan pariwisata di setiap daerah,” kata Caesar
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menyambut baik inisiatif Traveloka seiring berakhirnya pandemi dan mulai pulihnya sektor pariwisata Bali, yang menumbuhkan optimisme mencapai target kunjungan wisatawan yang ditargetkan pemerintah.
“Sebagai provinsi dengan penggerak perekonomian terbesar berada di sektor pariwisata, inisiatif semacam ini memberikan pemahaman lebih dalam terhadap peran aktif pariwisata dengan sektor penunjang lainnya dalam membangun ekonomi bangsa," kata Tjok Bagus.