CARAPANDANG - Presiden Donald Trump berencana mengumumkan sebelum Natal bahwa proses perdamaian Gaza akan memasuki fase kedua. Ia juga berencana memperkenalkan struktur pemerintahan baru untuk wilayah tersebut, dilansir dari Axios, Jumat (5/12/2025).
Gencatan senjata yang rapuh saat ini dianggap sebagai pencapaian kebijakan luar negeri terbesar Trump pada masa jabatan keduanya. Pemerintahannya ingin segera melangkah ke fase berikutnya agar konflik tidak kembali memanas.
Salah satu komponen utama fase pertama adalah pembebasan seluruh sandera. Proses itu hampir selesai, kecuali satu jenazah yang belum dikembalikan dan kini sedang dibahas bersama mediator Qatar dan Mesir.
Di bawah tekanan Amerika Serikat, Israel menyetujui pembukaan perlintasan Rafah dan mengizinkan warga Palestina keluar menuju Mesir. Sementara itu, diskusi terus dilakukan agar warga dapat kembali ke Gaza melalui jalur yang sama.
Fase kedua kesepakatan mencakup penarikan lebih lanjut pasukan Israel dari Gaza serta pengerahan pasukan stabilisasi internasional (ISF). Selain itu, struktur pemerintahan baru yang mencakup Board of Peace yang dipimpin Trump akan mulai dioperasikan.
Dewan Keamanan PBB telah mengesahkan pembentukan ISF dan dewan tersebut. Sementara itu, AS tengah merampungkan persiapan agar keduanya dapat diluncurkan dalam dua hingga tiga minggu ke depan.