CARAPANDANG - Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa Rusia mungkin sedang mengulur-ulur kesepakatan damai dengan Ukraina. Meski demikian, ia tetap yakin bahwa Moskow pada akhirnya ingin mengakhiri perang.
“Tapi bisa saja mereka sedang mengulur-ulur,” kata Trump, dikutip dari Politico, Kamis (27/3/2025). Ia juga menambahkan bahwa ia pernah menggunakan taktik yang sama dalam urusan bisnisnya untuk membeli waktu.
Saat ini, AS sedang berupaya menegosiasikan perjanjian damai antara Kyiv dan Moskow. Namun, Ukraina dan sekutunya menuduh Rusia menghambat negosiasi dengan berbagai tuntutan yang memperlambat proses.
Ukraina sebelumnya telah menyetujui proposal gencatan senjata penuh selama 30 hari, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin dengan cepat menolaknya. Pembicaraan di Riyadh pada Senin (24/3/2025) menghasilkan bahwa Ukraina dan Rusia telah menyepakati gencatan senjata di Laut Hitam.
Namun, Kremlin kemudian menyatakan bahwa gencatan senjata itu hanya akan berlaku jika AS mencabut beberapa sanksinya terhadap lembaga keuangan Rusia. Syarat tersebut tidak disebutkan dalam pernyataan resmi Gedung Putih.
Selain itu, pekan lalu Kyiv dan Moskow sepakat untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur dan fasilitas energi masing-masing selama satu bulan. Kesepakatan tersebut tercapai setelah dimediasi melalui panggilan telepon antara Trump dan Putin.