CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi(Kemendikbudristek) dengan bangga mengumumkan bahwa empat Geopark Indonesia telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGN), tiga Arsip Dokumenter Indonesia sebagai Memory of the World (MoW), dan satu Cagar Biosfer Indonesia sebagai bagian dari World Network of Biosphere Reserve (WNBR).
Penetapan secara resmi untuk geopark baru yang masuk dalam jejaring UGGN dan warisan dokumenter yang berhasil diinskripsi sebagai MoW diumumkan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Markas Besar UNESCO 10-24 Mei 2023 lalu. Sementara penetapan cagar biosfer baru di jejaring WNBR berlangsung di Sidang the International Coordinating Council of the Man and Biosphere Program (ICC-MAB) ke-25 pada 12-15 Juni 2023 lalu.
Keempat Geopark yang berhasil diinskripsi dan menjadi bagian dari UGGN pada tahun 2023 adalah Geopark Ijen, Geopark Mares Pangkep, Geopark Merangin, dan Geopark Raja Ampat. Dengan ditetapkannya empat geopark baru ini, Indonesia kini memiliki total 10 geopark yang diakui UNESCO setelah sebelumnya enam Geopark Indonesia menjadi bagian dari UGGN yakni Geopark Batur, Geopark Gunung Sewu, Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu, Geopark Rinjani-Lombok, Geopark Kaldera Toba, dan Geopark Belitong. Kesepuluh geopark Indonesia ini menjadi bagian dari total 195 UGGN di seluruh dunia.