UE telah mengklasifikasikan sebagian kecil pestisida sebagai berbahaya, dan melarang penggunaannya karena alasan kesehatan dan lingkungan.
Komisi tersebut berencana untuk menghindari larangan menyeluruh dan mengambil keputusan berdasarkan kasus per kasus ketika memutuskan penggunaan pestisida beracun, dengan mempertimbangkan realitas pasar dan negara asal, kata seorang pejabat Uni Eropa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Uni Eropa akan meluncurkan penilaian dampak pada tahun ini untuk mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan terhadap posisi kompetitif UE dan dampak internasionalnya, termasuk kepatuhan terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
WTO mengizinkan tindakan otonom jika tindakan tersebut dibenarkan oleh tujuan kebijakan yang sah, seperti alasan kesehatan atau lingkungan. Namun konsekuensi peraturan UE di luar negeri, khususnya peraturan ramah lingkungan, telah menjadi sumber perselisihan dengan negara-negara ketiga.
Financial Times melaporkan sebelumnya bahwa UE sedang mencoba untuk memblokir impor beberapa jenis makanan, mungkin termasuk tanaman pangan AS seperti kedelai.
Seorang pejabat UE mengatakan bahwa proposal tersebut tidak akan menargetkan produk atau negara mana pun, dan penilaian dampaknya akan mempertimbangkan kepentingan strategis UE dan daya saingnya. Pejabat itu mengatakan hal itu mungkin termasuk kebutuhan untuk mengimpor protein nabati, termasuk kedelai dari negara-negara seperti Amerika, salah satu pemasok utamanya.