Beranda Internasional WHO: Kekerasan terhadap Wanita dan Anak Perempuan Masih Marak di Pasifik Barat

WHO: Kekerasan terhadap Wanita dan Anak Perempuan Masih Marak di Pasifik Barat

Warga berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa untuk memperingati Hari Antikekerasan terhadap Perempuan Internasional di Jakarta pada 25 November 2024. (Xinhua/Veri Sanovri)

0
Xinhua

   Hampir satu dari lima perempuan di wilayah ini pernah mengalami IPV sepanjang hidup mereka, lebih rendah dari rata-rata global, yaitu satu dari empat perempuan. Namun, WHO menekankan bahwa beban tersebut tetap tergolong berat.

   Di beberapa negara kepulauan Pasifik, badan tersebut mengatakan prevalensi IPV semasa hidup mencapai satu dari dua perempuan, salah satu level tertinggi yang tercatat secara global.

   "Momok kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan tetap menjadi salah satu pelanggaran hak asasi manusia paling mengerikan dan ancaman serius bagi kesehatan," kata Saia Ma'u Piukala, direktur regional WHO untuk Pasifik Barat.

   Dia mengatakan bukti terbaru semakin memperjelas perlunya pengambilan tindakan.

   "Pemerintah dan masyarakat harus menggunakan data untuk mendorong kebijakan yang lebih kuat, memperluas upaya pencegahan, dan berinvestasi dalam kesiapan sistem kesehatan, sehingga setiap anak perempuan terlindungi dan semua wanita diberdayakan," tambah Piukala.

   Survei baru WHO tentang kesiapan sistem kesehatan dalam merespons kekerasan interpersonal menunjukkan bahwa meskipun banyak negara sedang memperkuat kebijakan untuk mencegah kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan, kesenjangan besar tetap ada dalam penyaluran layanan esensial dan pengumpulan data yang andal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here