CARAPANDANG - Laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menunjukkan, dekade terakhir adalah yang terpanas dalam sejarah, Senin (11/11/2024). WMO mengungkapkan, perubahan iklim semakin cepat dan dunia mengalami pemanasan yang berbahaya, dalam konferensi COP29 di Baku, Azerbaijan.
Euro News memberitakan, suhu global sudah meningkat 1,3°C dibandingkan dengan rata-rata sebelum masa industri. Hal ini menyebabkan suhu permukaan laut yang sangat tinggi, pencairan es, kekeringan, dan banjir hebat seperti yang terjadi di Spanyol.
Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo menyatakan, ini bukan kejutan, karena ilmuwan telah memperingatkan selama lebih dari 30 tahun. Hal yang mengejutkan, katanya, adalah lambatnya respons terhadap peringatan tersebut.
Laporan ini mengonfirmasi 2024 akan menjadi tahun terpanas, menurut data dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus (C3S). Badan cuaca PBB memperingatkan, meskipun emisi gas rumah kaca berkurang di Eropa, emisi global masih meningkat.
Hal tersebut berarti lebih banyak gas yang memerangkap panas ke atmosfer, sehingga memengaruhi suhu seluruh dunia. Saulo menekankan, banyak orang belum siap menghadapi intensitas fenomena cuaca yang semakin parah.
Ia juga mengatakan, penting memiliki protokol yang memadai untuk menghadapi tantangan ini. Sebab, perubahan iklim sudah menyebabkan dampak nyata, seperti bencana alam yang lebih sering dan parah.