Pergeseran ini mencerminkan pengaruh negara-negara kepulauan di Pasifik pada saat Australia dan Amerika Serikat berusaha menghentikan terobosan diplomatik China ke wilayah yang dianggap penting secara strategis oleh Australia dan AS itu.
Dana iklim itu telah menyetujui proyek senilai 1,4 miliar dolar AS (Rp21,8 triliun) di negara-negara kepulauan kecil berkembang.
Australia bergabung dengan dana iklim itu pada 2014 dan menyumbang sekitar 200 juta dolar Australia (Rp1,98 triliun) selama empat tahun.
Negara itu keluar dari dana iklim pada 2018 setelah perdana menteri saat itu, Scott Morrison, menyatakan Australia tidak lagi "menyumbangkan uang ke dalam dana iklim sebesar itu."