Bupati berharap tradisi ini dapat terus diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai bagian dari identitas budaya lokal. Perayaan ini menjadi contoh nyata bagaimana warisan budaya dan agama bisa hidup berdampingan dan saling memperkaya, menciptakan harmoni yang kuat di tengah keberagaman masyarakat Pohuwato.
Selain itu, perayaan Maulid Nabi Muhammad ini hanya dilaksanakan secara nasional oleh sekitar 8 suku dan tetap tersedia walimah. Walimah tersebut berjejer di teras masjid yang kemudian isi dari walimah itu dibagi kepada para tamu serta selebihnya untuk warga yang datang pada perayaan maulid tersebut. Penabuhan rebana yang unik itu semakin menambah semarak perayaan Maulid Nabi, terlebih kehadiran Bupati Saipul yang diterima secara adat Gorontalo. Kemeriahan perayaan Maulid ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antarwarga di daerah tersebut, di mana agama dan budaya berjalan seiring.
Masyarakat dari delapan suku yang hadir tampak antusias mengikuti rangkaian acara, yang tidak hanya menghidupkan semangat keagamaan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat, serta harapan agar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di tahun-tahun mendatang terus berlangsung dengan semangat yang sama.