CARAPANDANG - Fernando Villavicencio, calon presiden Ekuador untuk pemilihan presiden akhir bulan ini, tewas pada Rabu (9/8) dalam sebuah serangan bersenjata usai menghadiri kampanye politik yang digelar di Quito, ibu kota negara itu, demikian dikonfirmasi oleh Presiden Ekuador Guillermo Lasso.
"Solidaritas dan belasungkawa saya kepada istri dan putrinya. Karena ingatan dan perjuangan mereka, saya menjamin kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Lasso melalui akunnya di media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Kabinet keamanan akan bertemu di Istana Carondelet, pusat pemerintahan. Presiden Dewan Pemilihan Nasional Diana Atamaint dan Jaksa Agung Diana Salazar, serta pejabat dari otoritas nasional lainnya, diminta menghadiri pertemuan tersebut, kata presiden.
"Kejahatan terorganisir telah melangkah begitu jauh, tetapi beban hukum sepenuhnya akan jatuh pada mereka," imbuhnya.
Insiden tersebut terjadi di tengah kampanye pemilihan dan 11 hari sebelum pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 20 Agustus mendatang, yang akan memilih penerus Lasso dan 137 anggota Majelis Nasional.