CARAPANDANG - Posisi Amerika Serikat (AS) di panggung global dilaporkan mulai goyang. Terutama pada hubungannya dengan negara-negara di Timur Tengah.
Terbaru, Iran telah mendeklarasikan "era baru" di Suriah setelah 12 tahun konflik. Pernyataan ini keluar saat pertemuan Presiden Iran Ebrahim Raisi dengan pemimpin Suriah Bashar Al-Assad di Damaskus pada Rabu (3/5/2023) waktu setempat.
Perkembangan itu terjadi ketika ketegangan dengan AS terus meningkat di wilayah Timur Tengah, termasuk dengan Iran dan Suriah, karena tidak adanya kemajuan untuk memulihkan kesepakatan nuklir.
"Menurut penilaian kami, Suriah telah memasuki era baru stabilitas dan otoritas," kata Misi Iran untuk PBB, dikutip Newsweek.
"Selama 12 tahun terakhir, Iran telah secara konsisten membuktikan hubungannya dengan Suriah tidak mengalami pasang surut, dan telah efektif dalam mengalahkan kebijakan destruktif Barat dan ISIS."
"Selain itu, perkembangan terakhir di negara-negara Arab telah menunjukkan kebenaran kebijakan Iran, yang akhirnya menyebabkan negara-negara tersebut mempertimbangkan kembali kebijakan mereka sebelumnya dan kembali ke jalur yang benar," tambah Misi tersebut.
Selain itu, juga muncul seruan untuk militer AS keluar sepenuhnya dari beberapa negara di wilayah tersebut.
Seruan itu baru-baru ini digaungkan oleh negara-negara Arab yang memiliki hubungan dekat dengan AS, yaitu Mesir, Irak, Yordania, dan Arab Saudi dalam pernyataan bersama dengan Suriah pada Senin (1/5/2023).