CARAPANDANG - Dolar AS rebound terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya menjadi bertengger di atas level 100 pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah inflasi Inggris mendingin lebih dari yang diperkirakan para ekonom pada Juni, membuat pound melemah tajam terhadap mata uang utama lainnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,34 persen menjadi 100,2799 pada akhir perdagangan, melakukan pemulihan setelah kehilangan angka penting minggu lalu.
Sementara itu, pound Inggris tergelincir setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) meleset dari perkiraan. IHK Inggris naik 7,9 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, laju inflasi paling lambat dalam lebih dari setahun, Kantor Statistik Nasional mengatakan Rabu (19/7/2023) pagi.
Inflasi inti mencapai 6,9 persen, yang dapat menunjukkan kemungkinan puncak siklus inflasi dan dampak dari kebijakan moneter agresif yang diadopsi oleh Bank Sentral Inggris (BoE).
"Ini adalah pertama kalinya dalam lima bulan kami melihat kejutan inflasi cenderung menurun, trennya justru sebaliknya," kata Joe Manimbo, analis pasar senior, di Convera di Washington, dikutip dari Xinhua. "Itu menimbulkan keraguan pada kenaikan suku bunga jumbo lainnya oleh Bank Sentral Inggris bulan depan."